Perkembangan Hardware Output Dari Dahulu Hingga Saat Ini
A.Sejarah Dan Cara Kerja Printer
Teknik cetak mencetak sudah
dilaksanakan secara sederhana di Cina pada abad ke-14. Inovasi
orang-orang Cina telah berhasil menciptakan tinta dan block printing
yang berpengaruh besar terhadap tradisi tulisan. Tetapi perkembangan
teknik cetak di Cina tidak sehebat dengan perkembangan yang terjadi di
Eropa. Hal ini terjadi disebabkan alfabet Cina memiliki ribuan ideogram
spesifik, yang sangat sukar jika diterapkan
di mesin tik. Akibatnya, hampir tidak ada perubahan yang berarti dalam
hal efisiensi produksi di Cina sebagaimana yang terjadi di Eropa.
Di awal tahun 1950-an, terjadi perkembangan budaya yang sangat pesat
di Eropa yang menimbulkan kebutuhan akan proses produksi dokumen tulisan
yang cepat dan murah. Adalah Johannes Guternberg, seorang tukang emas
dan usahawan asal Jerman, yang berhasil mengembangkan teknologi mesin
cetak yang telah mengubah tehnik mencetak secara revolusioner.
Percetakan sendiri mungkin merupakan penemuan yang paling penting pada
millennium lalu, walaupun dampak yang ditimbulkannya pada perekonomian
global tidak terlalu besar. Penemuan mesin cetak ini memungkinkan
Alkitab jadi buku pertama yang diproduksi secara massal.
Di abad 21 ini teknologi berkembang dengan cepat dan tidak mengenal
batas ruang dan waktu. Salah satu teknologi yang sangat bermanfaat dan
di gunakan orang diseluruh dunia adalah computer. Dengan computer banyak
tugas manusia yang bisa terselesaikan. Computer sebagai alat yang
membantu tugas manusia. Banyak hal yang bisa dilakukan manusia dengan
computer. Salah satu prinsip yang bisa manusia ambil dari computer
adalah WYSIWYG (What You See Is What You Get), apa yang terlihat (di
layar monitor atau media input) adalah apa yang akan anda
dapatkan. Semua itu tidak terlepas dari fungsi sebuah alat yang
dinamakan Printer.
Dari waktu ke waktu, teknologi printer terus berkembang sehingga mau
tidak mau bagi seseorang yang selalu berhubungan dengan komputer dan
peralatan lainnya harus terus mengikuti perkembangan tersebut. Printer
dalam bahasa Indonesianya berarti pencetak (alat cetak). Istilah
‘printer’ saat ini sering digunakan untuk menyebut alat cetak yang
terhubung dengan komputer. Untuk menghubungkan printer dengan komputer
diperlukan sebuah kabel yang terhubung dari printer ke CPU komputer.
Saat ini, merk produk printer yang sering digunakan diantaranya adalah
Epson, Brother, Hewlett Packard (HP), Canon, Lexmark dan masih banyak
lagi.
-Fungsi printer
Printer adalah salah satu hardware (perangkat keras) yang terhubung
ke komputer dan mempunyai fungsi untuk mencetak tulisan, gambar dan
tampilan lainnya dari komputer ke media kertas atau sejenis. Istilah
yang dikenal pada resolusi printer disebut dpi (dot per inch). Maksudnya
adalah banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci. Semakin tinggi
resolusinya maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan. Sebaliknya,
jika resolusinya rendah maka hasil cetakan akan buruk / tidak bagus.
*Jenis – jenis Printer
1.Printer Dot Matrix
Jenis printer Dot Metrik merupakan printer yang metode pencetakannya
menggunakan pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat seperti titik titik
yang saling mengubungkan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil
cetakan kurang halus dan juga kurang bagus. menurut sejarahnya jenis
printer Dot Matrix ini pada awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam
satu huruf akan dicetak dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin
berkembang menjadi 24 pin dan tentunya dengan begitu hasil cetakan akan
lebih halus. produsen printer jenis dot metrix yang cukup terkenal
adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300, espson LX 800 dan
lain-lain.
Cara Kerja Printer Dot Matrix
Printer dot matrix pertama dikenal pada tahun 1964, pada tahun 1970,
sebagian besar industri printer dot matrix dimiliki oleh perusahaan
Digital dan Centronics, dan Centronics lebih memilih pasar low-end
dibandingkan dengan Digital. LA30, LA36, dan Centronics 101 adalah
printer dot matrix pada masa awal perkembangan printer dot matrix. pada
tahun 1970-1990 printer dot matrix merupakan printer yang paling dapat
diandalkan dari segi hasil dan harganya. Pada tahun 1990 mulai muncul
printer dot matrix yang mendukung koneksi ke komputer menggunakan port
USB.
Printer Dot-Matrix adalah pencetak yang resolusi cetaknya masih
sangat rendah. Selain itu ketika sedang mencetak, printer jenis ini
suaranya cenderung keras serta kualitas untuk mencetak gambar kurang
baik karena gambar yang tercetak akan terlihat seperti titik-titik yang
saling berhubungan.
Head dari printer jenis ini, terdiri atas 7 atau 9 ataupun 24 jarum
yang tersusun secara vertical dan membentuk sebuah kolom. Pada saat
bekerja, jarum yang ada akan membentuk character images melalui
gesekan-gesekan jarum pada karbon dan kertas. Printer jenis ini juga
merupakan character printer. Kecepatannya sangat bervariasi, tapi untuk
Epson LX-80, adalah 80 caharacter per second.
Pada saat head-printer bergerak dari kiri kekanan sambil menyentuh
kertas, maka huruf yang sudah terpola dalam suatu susunan jarum akan
segera muncul. Pola huruf ini kemudian diterima oleh pita karbon yang
dibaliknya terdapat kertas, dan terjadilah pencetakan huruf demi huruf.
Setiap character yang terbentuk akan menimbulkan suatu pola unique
yang terdiri dari pelbagai titik didalam dimensi sebuah matrix. Jenis
printer dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang berjenis color dan ada
pula yang non-color. Umumnya, printer jenis dot-matrix juga hanya
mempunyai satu warna, yaitu warna hitam. Untuk printer color, digunakan
pita (karbon/ribon) khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru,
merah dan kuning.
Printer ini masih banyak digunakan karena memang terkenal ‘bandel’
(awet). Kelebihan lainnya, pita printer dot-matrix jauh lebih murah
dibandingkan dengan toner (tinta) untuk printer jenis inkjet dan
laserjet.
2. Thermal Printer
Kualitas
thermal printer sama dengan dot matrix karena prinsip kerjanya sama,
hanya thermal printer menggunakan panas dan bukan tekanan atau impact.
Keuntungan dari thermal printer adalah lebih tidak berisik dan
mempunyai kecepatan tinggi yaitu 6 halaman per menit, kelemahannya
adalah harus menggunakan kertas khusus.
3.Printer Ink Jet
Printer ini pertama dikembangkan secara ekstensif sejak 1950 dan
printer inkjet yang dapat memproduksi citra dari komputer baru
dikembangkan pada 1970 dan dikuasai oleh Epson, Hewlett-Packard, dan
Canon.
Jenis printer Ink jet merupakan jenis printer yang metode
pencetakannya menggunakan tinta cair. hasil cetak yang dihasilan oleh
jenis printer Ink jet lebih bagus dan halus jika dibandingkan dengan
jenis printer dot metrix, jenis printer ink jet ini juga bisa
menghasilan hasil cetakan warna.
Cara Kerja Printer InkJet
Pada printer jenis Ink jet menggunakan teknologi dor on demand, yaitu
dengan cara menyemprotkan titik titik kecil tinta pada kertas melalui
nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil. teknologi lainnya yang
dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP dengan
menggunakan panas. panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung
tinta sehingga jika semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle
yang ditentukan dan tercetak pada kertas.
Karena menggunakan tinta cairan hasil cetaknya menunggu beberapa
detik agar bisa kering. jenis printer ink jet ini penempatan dan
pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu dengan
menambahkan tabung tinta khusus pada bagian luar printer dan disambung
dengan selang kecil untuk dihubungkan pada bagian pencetak di mesin
printer.
4.Jenis Laser Jet
Printer laser pertama ditemukan oleh Gary Starkweather di Xerox pada
1969. Prototipenya adalah sebuah mesin fotokopi Xerographic yang
dimodifikasi.
Printer laser warna memiliki cara kerja yang lebih kompleks karena
selain memiliki lebih dari satu skema photoreceptor, juga harus tepat
alignment antar warnanya.
Jenis printer laset jet merupakan jenis printer yang metode
pencetakannya tinta bubuk atau yang biasa disebut toner dengan
menggunakan perangkat infra merah. selain hasil cetak yang lebih bagus
jika dibandingkan dengan jenis printer dot metrix maupun ink jet,
printer laser jet juga memiliki kecepatan pencetakan yang tinggi dan
hasil cetaknya pun juga lebih cepat kering seperti pada hasil ceta pada
mesin photo copy.
Cara Kerja Printer Laser
Sebenarnya cara kerja printer laser mirip dengan mesin fotokopi,
yaitu menggunakan photographic drum. Prosesnya seperti ini:
* Kawat corona mengalirkan listrik statis yang membuat drum (photo
conductor) bermuatan positif.
* Unit laser (exposition) menyorotkan sinar pada permukaan drum yang
berputar sesuai dengan informasi yang diperoleh dari computer. Dengan
cara ini, laser menggambar huruf atau citra yang akan dicetak sebagai
sebuah pola muatan listrik–sebuah citra listrik statis yang bermuatan
negative.
* Selanjutnya toner atau tinta berwujud serbuk ditaburkan pada drum.
Karena toner bermuatan positif, akan menempel pada area bermuatan
negatif pada drum, yaitu area yang tadi sudah disorot dengan sinar
laser.
* Baki kertas memasukkan selembar kertas sehingga digiling oleh drum.
Sebelumnya, kertas diberi muatan negatif oleh kawat corona. Muatan itu
lebih besar dari muatan negatif citra listrik statis sehingga kertas
dapat menarik serbuk toner yang bermuatan positif. Karena berputar
dengan kecepatan yang sama dengan perputaran drum, kertas menyalin citra
yang ada di drum.
* Kertas yang telah menyalin citra itu dilewatkan pada fuser, yakni
sepasang penggulung yang dipanaskan. Saat melewati fuser, serbuk toner
meleleh dan menempel kuat pada serat kertas. Kemudian kertas dikeluarkan
ke baki output.
* Setelah citra listrik statis pada drum dipindahkan ke kertas, drum
melewati lampu pembebasan. Sorotan lampu yang terang mengenai seluruh
permukaan photoconductor dan menghapus citra listrik statisnya. Lalu,
drum melewati kawat corona yang memberinya muatan positif kembali.
* Proses akan diulang lagi untuk pencetakan berikutnya
5. Interface
Printer dapat dihubungkan dengan
komputer secara seri dengan RS-232C atau parallel dengan Centronic.
Tetapi karena belum standarnya dunia teknologi komputer dan printer maka untuk menjalankan printer yang berlainan dengan jenis komputemya maka dapat digunakan perangkat
lunak.
6. Plotter
Plotter merupakan salah satu peralatan output yang digunakan
untuk menggambar grafik dan lain-lain. Perbedaannya dengan printer menggunakan sistem digital, yaitu
analog. Contoh plotter grafik adalah ECG (Electro Cardiograph) yaitu
alat yang digunakan untuk mengetahui potensial dari denyutan jantung,
atau jarum seismograph untuk mencatat getaran bumi. Plotter dapat
menggambar grafik pada kertas, plastik, maupun pada plastik transparan
untuk digunakan dalam proyektor.
7.Jenis LCD Pada Printer
Pada printer LCD dan LED cara kerjanya sama dengan printer laser,
hanya saja alih-alih menggunakan laser, printer jenis ini menggunakan
konsep LCD atau LED sebagai penembak ion-ion pada photoreceptor. Printer
LED lebih dikenal dibandingkan dengan printer LCD. Printer LED lebih
cepat dibandingkan dengan printer laser, karena ion yang ditembakkan
langsung menyeluruh ke seukuran kertas. Mengurangi bagian yang bergerak
dibandingkan dengan printer laser. Printer ini menghasilkan grafis
berkualitas tinggi dan gambar.
B.Sejarah Dan Fungsi Monitor
Monitor atau
sering kita sebut Layar tampilan Komputer biasanya digambarkan pada
sebuah kotak layar yang dapat menampilkan sesuatu dari komputer. Selain
itu pula istilah monitor terkadang digambarkan untuk menilai kemampuan
grafis. Monitor yang juga disebut sebagai “computer display” merupakan
komponen output personal komputer yang digunakan untuk me`nampilkan teks
atau gambar ke layar sehingga dapat dinikmati oleh pemakai. Kata monitor sebenarnya adalah sebuah istilah dari
bahasa Latin yang artinya untuk pengingat atau penyaran.
Sejarah
Monitor
Pada generasi awal komputer, belum menggunakan
monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan
TV keluarga sebagai layar penampil dari pengolahan data yang
dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adalah bahwa resolusi monitor
TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada
layar. Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada
awalnya memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green
monochrome”. Monitor ini sudah mampu menampilkan hasil yang lebih
terang, jelas dan lebih stabil. Pada generasi berikutnya muncul mono
graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720x350. Selanjutnya di awal tahun
1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160x200
sampai 640x200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. Kemudian
setelah itu, generasi monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih
bagus yaitu 640x350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya
munculnya generasi komputer Windows. Semua jenis monitor ini menggunakan
digital video - TTL signals dengan discrete number yang spesifik untuk
mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor
memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang
dimiliki.
Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor
VGA, tampilan grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA
dan generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau
SVGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green)
dan B (Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada
pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full
color dengan intensitas yang tinggi.
Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi
menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal
liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang
dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan
kemampuan resolusi yang tinggi.
Berbagai Jenis Monitor
Dengan perkembangannya yang sangat
pesat, saat ini terdapat tiga jenis teknologi monitor. Ketiga golongan
teknologi tersebut adalah CRT (Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display
(LCD) dan Plasma gas.
a. Cathode Ray Tube
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar
katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara
memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan
diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap.
Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua
teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup
baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang
dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup
kuat.
|
MONITOR LCD |
|
MONITOR LCD |
C. Plasma Gas
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan
mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat
selebar CRT. Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi
layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu
akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan
pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan
-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat
layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang
menggunakan teknologi plasma gas.
D. OLED
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Organic Light-Emitting Diode
(OLED) atau dioda cahaya organik adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya
yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti
pada aplikasi tampilan layar atau sensor. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya
yang mencapai kurang dari 1 mm. Teknologi OLED ditemukan oleh ilmuwan Perusahaan
Eastman Kodak, Dr. Ching W. Tang pada tahun 1979. Riset di Indonesia mengenai teknologi
ini dimulai pada tahun 2005. OLED diciptakan sebagai teknologi aternatif yang mampu
mengungguli generasi tampilan layar sebelumnya, tampilan kristal cair (Liquid Crystal Display)
atau LCD. OLED terus dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam piranti teknologi tampilan.
OLED merupakan piranti penting dalam teknologi elektroluminensi. Teknologi tersebut memiliki
dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh piranti akibat adanya medan listrik yang
diberikan. Teknologi OLED dikembangkan untuk memperoleh tampilan yang luas, fleksibel,
murah dan dapat digunakan sebagai layar yang efisien untuk berbagai keperluan layar tampilan.
Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh piranti OLED berkembang dari satu warna
menjadi multi-warna. Fenomena ini diperoleh dengan membuat variasi tegangan listrik yang
diberikan kepada piranti OLED sehingga piranti tersebut memiliki prospek untuk menjadi piranti
alternatif seperti teknologi tampilan layar datar berdasarkan kristal cair. Struktur OLED terdiri
atas lapisan kaca terbuat dari oksida timah-indium yang berfungsi sebagai elektroda positif atau
anoda, lapisan organik dari diamine aromatik dengan ketebalan 750 nm, lapisan pemancar
cahaya yang terbuat dari senyawa metal kompleks misalnya 8-hydroxyquinoline aluminium, dan
lapisan elektroda negatif atau katoda terbuat dari campuran logam magnesium dan perak
dengan perbandingan atom 10:1. Konstruksi keseluruhan lapisan tidak lebih dari 500 nm, artinya
OLED sama tipis dengan selembar kertas. Bagian penting dari piranti OLED adalah lapisan
elektroda dan lapisan tipis yang terdiri dari molekul-molekul organik sebagai pemancar cahaya
dimana keduanya disusun bertumpuk. Lapisan organik dapat dimendapkan dengan teknik yang
relatif sederhana yaitu pelapisan memutar (spin coating) sedangkan lapisan elektroda
dimendapkan menggunakan teknik penguapan (evaporation). Lapisan elektroda dibuat dari
bahan logam transparan atau semi-transparan seperti Indium Tin Oxide (ITO) atau aluminium (Al).
Sifat transparan memungkinkan cahaya yang terpancar dari struktur piranti keluar secara optimal.
Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektroda diberikan medan listrik, fungsi kerja katoda
akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari katoda menuju pita konduksi di lapisan
organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya lubang (hole) di pita valensi. Anoda akan
mendorong lubang untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibat-
kan terjadinya proses rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik dimana elektron
akan turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan energi dalam bentuk foton
cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan diperoleh satu jenis pancaran
cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada jenis bahan pemancar cahaya
yang digunakan.
|
OLED TECHNOLOGY |
|
OLED SEBELUM
DIRANGKAI MENJADI MONITOR |
|
OLED SETELAH
DIRANGKAI MENJADI MONITOR |
KEMAMPUAN MONITOR
Ada banyak cara untuk menggolongkan monitor. Tetapi cara yang paling sering digunakan
adalah dengan melihat kemampuan dari warna yang dihasilkan monitor tersebut. Minitor dapat
di bagi menjadi 3 kelas, diantaranya :
Monochrome
Monitor Monokrom biasanya menampilkan dua warna, warna background, dan satu lagi adalah
warna foreground. Warna tersebut adalah warna hitam dan putih, hijau dan hitam dan Kuning
dan hitam.
|
GREEN MONOCHROME |
|
PC DENGAN MONITOR
GREEN MONOCHROME |
Gray-scale
Gray Scale monitor adalah jenis spesial dari monitor monochrome yang dapat menampilkan
bayangan ungu yang berbeda.
|
MONITOR GRAY
SCALE |
Color
Monitor Color adalah monitor berwarna yang memiliki 16 hingga 1 juta warna yang berbeda.
Monitor berwarna ini terkadang disebut monitor RGB karena monitor tersebut dapat menerima
3 sinyal yang berbeda, Merah (Red), Hijau (Green) dan Biru(Blue).
|
MONITOR CGA |
|
MONITOR VGA |
Setelah mengetahui penjelasan diatas, aspek paling penting dari sebuah monitor adalah ukuran
atau sering kita kenal dengan istilah screen atau ukuran layar. Seperti sebuah televisi , ukuran
layar adalah perbandingan lebar dalam satuan inci. Jarak antara satu sudut dengan sudut
berlawanan lainnya. Pada umumnya ukuran minimal dari sebuah layar monitor adalah 14 inci,
Sedangkan untuk monitor yang berkukuran 16 inci atau bahkan lebih sering disebut dengan
monitor yang berlayar penuh.
Selain itu berdasarkan ukuran, monitor pula dapat berbentuk portrait atau ukuran tinggi lebih
besar dibandingkan dengan ukuran lebar atau dalam bentuk landscape ukuran lebar lebih
besar dibandingkan ukuran tinggi. Monitor landscape dapat menampilkan dua halaman penuh
yang saling berdampingan satu sama lain.
Resolusi dari monitor mengidentifikasikan seberapa padat pixel yang ada, Pada umumnya,
semakin banyak pixel (sering di ungkapkan dengan titik per inci), semakin tajam hasil gambar
yang dapat ditampilkan. Banyak monitor saat ini sudah dapat menampilkan 1024 hingga
764 pixels, untuk penggunaan kartu grafis standar. Beberapa model monitor high end sudah
dapat menampilkan 1289 hingga 1024, atau bahkan 1600 hingga 1200 pixel. Selain itu ada
beberapa cara umum lainnya yang dapat dilakukan untuk menggolongkan monitor, yaitu dengan
berdasarkan istilah pada tipe sinyal yang diterima oleh monitor tersebut, apakah itu analog
ataukah digital. Kebanyakan monitor saat ini menerima sinyal analog, yang mensyaratkan
penggunaan VGA, SVGA, 8514/A dan beberapa resolusi pewarnaan standar lainnya.
Sedikit monitor yang memiliki frekwensi yang tetap, yang berarti bahwa monitor tersebut hanya
menerima inputan hanya pada satu frekwensi. Kebanyakan monitor adalah Multiscanning yang
berarti bahwa monitor tersebut secara otomatis menyesuaikan pada frekwensi sinyal yang
mereka terima. Dan hal itu menandakan bahwa monitor tersebut dapat menampilkan gambar
dengan resolusi yang berbeda, tergantung dari data yang mereka terima dari video adapters.
Bebebrapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari sebuah monitor adalah sbb :
Bandwidth : Jarak frekwensi sinyal yang dapat di atasi oleh monitor. Hal ini di tentukan dari
seberapa banyak data yang dapat diproses, dan selain itu sebebrapa cepat monitor tersebut
dapat memproses resolusi yang tinggi.
Refresh rate : Seberapa kali persatuan detik layar dapat direfresh. Untuk menghindari adanya
kejapan, maka proses refresh setidaknya harus 72 Hz.
Interlaced or noninterlaced: Interlacing adalah teknik yang dapat dilakukan oleh monitor untuk
memiliki resolusi yang lebih, tetapi hal itu dapat mengurangi kecepatan reaksi pada monitor.
Dot pitch : Jumlah ruang antara pixel. Semakin kecil dot pitch, maka akan semakin tajam warna
yang dihasilkan.
C.SEJARAH DAN CARA KERJA SPEAKER
Speaker adalah adalah transduser yang
mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara
menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput. Alexander Graham Bell
mematenkan sebuah loudspeaker elektrik yang pertama kalinya pada tahun
1876 yang terpasang pada telepon miliknya. Ernst Siemens memperbaikinya
pada tahun 1877. Nikola Tesla menyatakan bahwa dirinya telah membuat
sebuah perangkat yang sama pada tahun 1881 tetapi tidak mendapat hak
paten. Ternyata selama ini Thomas Edison telah mengisukan bahwa di
inggris mematenkan sebuah system yang menggunakan kompresor udara
sebagai mekanisme untuk cylinder phonograps permulaan, namun ia
akhirnya menggunakan logam yang didorong oleh selaput yang melekat pada
stylus. Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah design
speaker yang menggunakan kompresor udara yang kemudian menjualnya pada
Charles Parsons. Yang kemudian mendapat beberapa tambahan hak paten di
inggris sebelum 1910. Beberapa perusahaan, termasuk Victor Talking
Machine Company and Pathe memproduksi records players yang menggunakan
compressed air loudspeaker. Tetapi, desain ini kurang signifikan karena
rendahnya kualitas suara dan tidak dapat menambahkan volume.Pada
1930an, loudspeaker produsen mulai menggabungkan dua dan tiga
bandpasses senilai driver untuk meningkatkan frekuensi respon dan
tingkat tekanan suara.
Cara Kerja
Sebuah Speaker adalah mesin pengubah terakhir, kebalikan dari
microphone. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali
menjadi vibrasi-vibrasi fisik untuk menghasilkan gelombang-gelombang
suara. Bila sesuatu bekerja, speaker menghasilkan getaran-getaran yang
sama dengan microphone yang direkam secara orisinil dan diubah ke sebuah
pita, CD, LP, dll.
Sumber :
Teknik Reparasi PC dan Monitor, Penulis Widodo Budiharto, Penerbit: Elex Media Komputindo
Kupas Tuntas PC Monitor, Penulis Wahyu Ika Yunianto, Penerbit : Gava Media
Yogyakarta